Fakta Kuliah Di Jerman – Kuliah di luar negeri memang terlihat memiliki prestige yang lebih dibandingkan dengan kuliah di dalam negeri. Apalagi kuliah di negara-negara maju seperti Jerman. B.J. Habibie adalah salah satu anak bangsa yang sangat sukses menuntut ilmu di negaranya Angela Merkel tersebut. Sampai hari ini beliau masih menjadi kiblat anak-anak bangsa yang ingin mengikuti jejak kesuksesannya.

Kenyataannya kuliah di Jerman tidak seindah kesuksesan B.J.Habibie. Di belakangnya ada banyak sekali fakta yang jarang diketahui calon mahasiswa yang ingin kuliah di Jerman. Untuk persiapan kuliahmu di Jerman,Berikut ini mari kita simak informasi selengkapnya dari kayakafrica .

Studi keprofesian Di Jerman

Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah ada beberapa jenis profesi yang membutuhkan izin dari pemerintah setempat. Misalnya pengacara dan dokter. Hanya sarjana hukum lulusan universitas di Indonesia sajalah yang bisa berpraktek sebagai pengacara di Indonesia. Kalau kuliah hukum di Jerman, kamu tidak bisa menjadi pengacara di negara kita.

Sedangkan dokter spesialis lulusan universitas luar negeri harus mendapatkan penyetaraan ilmu. Hal itu bisa dilakukan dengan bekerja sosial di rumah sakit dan juga harus menjalani ujian khusus profesi. Tidak semua dokter spesialis lulusan luar negeri dapat dengan mudah melalui proses

Tugas Harian Tidak Mempengaruhi Nilai Akhir

Jika dosen-dosen di Indonesia umumnya menjadikan tugas harian sebagai penolong perbaikan nilai di penghujung semester bagi mahasiswanya, tidak demikian dengan perkuliahan di Jerman.Nilai akhir semester hanya ditentukan oleh hasil ujian semestermu dan tidak ada hubungannya dengan tugas harian.Ternyata tugas harian adalah untuk memfokuskan materi yang sudah pernah dibahas sebelumnya.

Tapi bukan berarti juga kamu bisa seenaknya melewatkan tugas harian. Kamu sendiri yang akan rugi karena kuliah di Jerman itu benar-benar tidak gampang. Mengerjakan tugas harian bisa sangat membantu proses penyerapan ilmu dan mempersiapkan diri untuk ujian akhir semester.

Kehadiran Tidak Dipentingkan

Dalam dunia perkuliahan di Indonesia, tingkat kehadiran mahasiswa sangatlah penting dan bisa mempengaruhi nilai. Tidak perduli sepintar apa pun kamu, kalau kamu tidak pernah hadir dalam perkuliahan, maka nilaimu pasti ada minusnya.Di Jerman kehadiranmu tidak diperhitungkan untuk menentukan nilai. Yang penting kamu mampu menjawab soal ujian. Dosen tidak akan menilaimu buruk hanya karena kamu tidak pernah hadir di mata kuliahnya.

Tidak Ada Acara Wisuda

Sering kali kita melihat pelajar yang telah lulus sidang merayakan kelulusannya dengan kerabat melalui acara wisuda di Universitas. Namun, berbeda dengan universitas di Jerman yang tidak mengenal acara wisuda maka tidak ada pelajarnya yang menggunakan toga serta membawa keluarga ketika sudah lulus sidang. Artinya, pelajar yang sudah dinyatakan lulus sidang hanya mendapatkan ijazah beberapa minggu berikutnya tanpa ada acara apapun.